Nglayap To Monas

 

yeah...q isi hari liburku di perantauan dengan "nglayap", pagi pukul 6.00 kami bermain futsal di velodrome (stadion balap sepeda), skalian cuci mata..hehe...! pukul 10.00nya pergi ke monas, dengan mental ke-Indoan molor deh jam 11.30 baru berangkat. Dengan menggunakan busway cukup mudah buat sampai ke monas tinggal naek trayek Layur-Dukuh Atas (transit) - Kota.

Seperti yang kami duga, plataran monas penuh sesak orang antrian ke lift puncak, hadeh...tp tak apalah ku niati siang itu karena berkali-kali ke monas belum sempat menuju cawan emas. O ya ada kejadian menarik disini, dengan menunjukan kartu pelajar kami mendapat harga tiket hanya seribu rupiah, hehe...lumayanlah buat nak kost. Tapi tiket liftnya...wueh, dari harga 3500 menjadi 5000, tak apalah itung2 bagi rejeki,.

1 jam berlalu....antrian kami baru setengah perjalanan, deng..deng ada ibu-ibu tua dan anaknya nyerobot antrian, argh kesal hatiku mengumpat dalam hati, begitu pula dengan teman-temanku. Tapi sosok keriput wajahku menjadikan tidak tega untuk menegurnya. 3 langkah menuju pemeriksaan tiket lift, ehh...ternyata ibu tadi tidak punya tiket, haduh kasian bgt ya, harus beli tiket di belakang dan memulai antrian lagi. Tuhan memang adil....hehehe... Jreng, tepat 2 jam akhirnya kami tepat di depan pintu lift, fyuh lega, dalam kurung waktu 3 menit akhirnya kami nyampe juga di puncak monas. Wow...pemandangan yang menajubkan, Jakarta seperti miniatur dalam kaca, bahkan pulau seribu tampak pula terlihat, Subhanaallah, tak sia-sia juga penantian kami selama 2 jam. :)

0 Responses

Posting Komentar

abcs